Selasa, 20 Oktober 2009

Sabar


Orang menyukai makanan yang instan. Rumah-rumah makan yang siap saji sampai sekarang masih banyak diminati orang. tetapi tidak semua hal bisa dijalani dengan instan.
manusia mempunyai potensi untuk tidak sabar dalam segala hal. Contoh:
ketika sekolah, kita selalu ingin mendapatkan nilai yang bagus tetapi kita tidak mau belajar denga tekun. sehingga ketika kertas ulangan sudah ada dihadapan, kita menjadi takut, gugup, dan bingung bagaimana menyelesaikannya.
"Padahal untuk mendapatkan nilai yang bagus diperlukan ketekunan untuk belajar, banyak membaca, mengerjakan PR atau latihan. Kita sering ingin yang instan, tetapi untuk mendapatkan nilai yang bagus diperlukan proses belajar dan kesabaran untuk latihan sedikit demi sedikit."

Ketika dewasa, kita juga ingin instan untuk menemukan pasangan hidup. Bila kita menyadari bahwa yang kita cari adalah pasangan hidup bukan teman untuk hidup. Kalau teman untuk hidup, kita bisa temukan di setiap jalan atau halte bahkan disebelah rumah kita. Tetapi untuk menemukan pasangan hidup, diperlukan kesabaran. Bukan asal cantik.
Kita memang bangga bila pergi berdua dengan pacar yang cantik atau ganteng, seolah kita mau berkata kepada dunia " lihat nih pacarku ganteng to.. atau cantik to..." atau mungkin teman memuji kita karena kecantikkan atau kegantengan pacar kita TETAPI mereka belum tentu pasangan hidup kita.
Karena tidak sabar, akhirnya kita memilih orang yang 'asal'
asal orang tua setuju, tidak apa-apa kalau saya sengsara
asal cukup uang untuk pergi ke luar negeri
asal tidak kepanasan dan kehujanan tinggal di rumah mewah
asal dicinta walaupun akhirnya dipoligami
dan asal...asal lainnya..... .
Padahal untuk sabar tidak bisa 'asal'
Sekali lagi sabar itu butuh proses

bagaimana dengan kesabaranmu? apakah kamu termasuk orang yang sabar?

article by: Seniwatizy
photo: thumbs.photo.net